Minggu, 11 Desember 2011

LAPORAN 2 SUBNET MASK

LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI KOMPUTER DAN JARINGAN
SUBNET MASK





OLEH:
MUHAMMAD IQBAL
06173/08



PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011
A.     

      Tujuan
1.      Mahasiswa dapat memahami fungsi dan peranan protocol pada jaringan computer.
2.      Mahasiswa mampu melakukan pangalamatan (IP Address) pada computer jaringan.
3.      Mahasiswa dapat melakukan pengaturan Subnet mask pada jaringan local
4.      Mahasiswa dapat memahami fungsi subnet mask pada jaringan computer.

B.     Alat dan Bahan
1.      Personal computer
2.      LAN Card / NIC
3.      Switch / HUB
4.      Kabel Ethernet Straight / Thought

C.    Materi Teoritis

SUBNET MASK
            Subnet mask adalah istilah yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan istilah host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan local atau di  luar jaringan.
            Penggunaan sebuah subnet mask yang disebut address mask sebagai sebuah nilai 32- bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit – bit subnet mask yang didefinisikan adalah sebagai berikut:
·         Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier di set kenilai 1
·         Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier di set kenilai 0
Setiap host di didalam sebuah jaringan yang menggunakkan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja, baik subnet mask default ( yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikostumisasi ( yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfirgurasikan di dalam setiap node TCP /IP.
Ada dua metode yang dapat digunakan untuk merepsentasikan subnet mask, yakni:
·         Notasi Desimal Bertitik
·         Notasi Panjang Prefik Jaringan
Desimal Bertitik
Sebuah subnet mask biasanya di ekspresikan di dalam notasi decimal bertitik (dotted decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian network identifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonfersikan kenotasi decimal bertitik.
Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di dalam jaringan TCP/IP yang tidak dibagi kedalam beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi decimal bertitik. Formatnya adalah :
Kelas alamat
Subnet mask (biner)
Subnet mask  (decimal)
Kelas A
11111111.00000000.00000000.00000000
255.0.0.0
Kelas B
11111111.11111111.00000000.00000000
255.255.0.0
Kelas C
11111111.11111111.11111111.00000000
255.255.255.0
                       
Contoh :
            Alamat 138.96.58.0 merupakan sebuah network identifier dari kelas B yang telah dibagi kebeberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. Kedelapan bit tersebut yang digunakan sebagai host identifier akan digunakan untuk menampilkan network identifier yang telah dibagi kedalam subnet. Subnet yang digunakan adalah total 24 bit sisanya. 255.255.255.0 yang dapat digunakan untuk mendefinisikan custom network identifier. Network identifier   yang telah di subnet  kan tersebut serta subnet mask yang akan digunakannya selanjutnya akan disimpulkan dengan menggunakan notasi sebagai berikut : 138.96.58.0, 255.255.255.0

Representasi Panjang Prefiks (Prefix length) dari Sebuah Subnet Mask
            Karena bit-bit network identifier  harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang berdekatan dari bit-bit ordo tinggi, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk merepsentasikan sebuah subnet mask dengan menggunakan bit yang mendedefinisikan network identifier sebagai sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network prefix seperti tercantum didalam table
Kelas alamat
Subnet mask (biner)
Subnet mask (decimal)
Prefix Length
Kelas A
11111111.00000000.00000000.00000000
255.0.0.0
/8
Kelas B
11111111.11111111.00000000.00000000
255.255.0.0
/16
Kelas C
11111111.11111111.11111111.00000000
255.255.255.0
/24






Contoh: network identifier kelas B dari 138.96.0.0 yang memiliki subnet mask 255.255.0.0 dapat direpsentasikan di dalam notasi prefix length sebagai 138.96.0.0/16


Menetukan Alamat Network Identifier
            Untuk menentukan network identifier dari sebuah alamat IP dengan menggunakan sebuah subnet mask tertentu, dapat dilakukan dengan menggunakan operasi logika perbandingan AND. Didalams ebuah AND comparison, nilai dari dua hal yang diperbandingkan akan bernilai true hanya ketika dua item tersebut bernilai true, dan menjadi false jika salah satunya false. Dengan mengaplikasikan prinsip ini kedalam bit-bit, nilai 1 akan didapat jika kedua bit yang diperbandingkan bernilai 1, dan nilai 0 jika ada salah satu diantara nilai yang diperbandingkan bernilai 0.
            Contoh
Alamat IP        10000011 01101011 10100100 0011010 (131.107.164.026)
Subnet mask    11111111 11111111 11110000 00000000 (255.255.240.000)
----------------------------------------------------------------------------------------------------- AND
Network ID    10000011 01101011 10100000 00000000 (131.107.160.000)

Subnetting Alamat IP Kelas A
Table subnetting alamat IP dengan Network Identifier kelas A
Jumlah Subnet
(segmen jaringan)
Jumlah
Subnet bit
Subnet mask
(notasi decimal bertitik/notasi panjang prefix)
Jumlah host tiap subnet
1-2
1
255.128.0.0 atau /9
8388606
3-4
2
255.192.0.0 atau /10
4194302
5-8
3
255.224.0.0 atau /11
2097150
9-16
4
255.240.0.0 atau /12
1048574
17-32
5
255.248.0.0 atau /13
524286
33-64
6
255.252.0.0 atau /14
262142
65-128
7
255.254.0.0 atau /15
131070
129-256
8
255.255.0.0 atau /16
65534
257-512
9
255.255.128.0 atau /17
32766
513-1024
10
255.255.192.0 atau /18
16382
1025-2048
11
255.255.224.0 atau /19
8190
2049-4096
12
255.255.240.0 atau /20
4094
4097-8192
13
255.255.248.0 atau /21
2046
8193-16384
14
255.255.252.0 atau /22
1022
16385-32768
15
255.255.254.0 atau /23
510
32769-65536
16
255.255.255.0 atau /24
254
65537-131072
17
255.255.255.128 atau /25
126
131073-262144
18
255.255.255.192 atau /26
62
262145-524288
19
255.255.255.224 atau /27
30
524289-1048576
20
255.255.255.240 atau /28
14
1048577-2097152
21
255.255.255.248 atau /29
6
2097153-4194304
22
255.255.255.252 atau /30
2


Subnetting Alamat IP kelas B
Tabel alamat IP dengan network identifier  kelas B
Jumlah subnet/
Segment jaringan
Jumlah
Subnet bit
Subnet mask (notasi decimal bertitik/ notasi panjang prefix)
Jumlah host tiap subnet
1-2
1
255.255.128.0 atau /17
32766
3-4
2
255.255.192.0 atau /18
16382
5-8
3
255.255.224.0 atau /19
8190
9-16
4
255.255.240.0 atau /20
4094
17-32
5
255.255.248.0 atau /21
2046
33-64
6
255.255.252.0 atau /22
1022
65-128
7
255.255.254.0 atau /23
510
129-256
8
255.255.255.0 atau /24
254
257-512
9
255.255.255.128 atau /25
126
513-1024
10
255.255.255.192 atau /26
62
1025-2048
11
255.255.255.224 atau /27
30
2049-4096
12
255.255.255.240 atau /28
14
4097-8192
13
255.255.255.248 atau /29
6
8193-1638
14
255.255.255.252 atau /30
2

SubnettingAlamat IP kelasC
Tabel alamat IP dengan network identifier  kelas C
Jumlah subnet/
Segment jaringan
Jumlah
Subnet bit
Subnet mask (notasi decimal bertitik/ notasi panjang prefix)
Jumlah host tiap subnet
1-2
1
255.255.255.128 atau /25
126
3-4
2
255.255.255.192 atau /26
62
5-8
3
255.255.255.224 atau /27
30
9-16
4
255.255.255.240 atau /28
14
17-32
5
255.255.255.248 atau /29
6
33-64
6
255.255.255.252 atau /30
2


Variable-length Subnetting
Teknik variable length subnetting dilakukan dengan membentuk subnet unik dengan menggunakan subnet mask  tersebut dapat dibedakan dengan subnet lainnya, meski berada dalam network identifier asli yang sama. Dengan menggunakan variable length subnetting, teknik subnetting dapat dilakukan secara rekursif : network identifier yang sebelumnya telah di subnet kan  di subnet kan kembali, ketika melakukannya, bit-bit network identifier tersebut harus bersifat tetap dan subnettng  pun dilakukan dengan melakukan dengan mengambil sisa dari bit-bit host.
D.    LangkahKerja 
  
1. Menyiapkan beberapa buah PC yang sudah terpasang NIC, kabel Ethernet straight-trought dan switch / hub 
            2.     Menghubungkan masing – masing PC ke switch / hub menggunakan kabel Ethernet,
 
3.   Melakukan pengaturan IP Address dan Subnet mask masing –masing PC sesuai dengan kebutuhan konfigurasi.
4.     Pengaturan dapat dilakukan dengan cara mengklik control panel -> network Connection
5.   Klik kanan gambar diatas kemudian klik disable, kemudian klik kanan lagi dan pilih properties, 
6.   Selanjutnya mengisi IP Adress dan subnet mask
IP                          192.168.0.1
Subnet mask          255.255.255.0
 
7.      Klik OK .kemudian klik gambar N01 2x kemudian LAN akan enable.


E.     EvaluasidanPenugasan

v  Percobaan1

1.      Membangun LAN (192.168.1.1 s/d 192.168.1.6 )
Seperti gambar
IP Address           : 192.168.1.6             Subnet Mask        : 255.255.255.0    

IP Address           : 192.168.1.1            Subnet Mask        : 255.255.255.0      

IP Address           : 192.168.1.3           Subnet Mask        : 255.255.255.0   


 

IP Address           : 192.168.1.4           Subnet Mask        : 255.255.255.0     

IP Address           : 192.168.1.5         Subnet Mask        : 255.255.255.0    

IP Address           : 192.168.1.2            Subnet Mask        : 255.255.255.0     



2.      Konfigurasi subnet masing – masing  PC
3.  Melakukakan uji koneksi dari PC ke PC lain, dengan menggunakan COMMAND PING, mengisikan ke table
Ujikoneksi
Respon
Dari
Ke
192.168.1.2
192.168.1.1
Reply from
192.168.1.2
192.168.1.2
Reply from
192.168.1.2
192.168.1.3
Reply from
192.168.1.2
192.168.1.5
Reply from
192.168.1.2
192.168.1.6
Reply from

4.     Melalui command promt DOS, ketik net view, untuk melihat computer mana saja yang terhubung ke PC
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan semua PC dengan IP terhubung dan berada pada satu jaringan sehingga dapat dilakukan komunikasi data.

v  Percobaan 2
Menggabungkan kedua segmen jaringan A dan B, melakukan perubahan konfigurasi terhadap jaringan yang telah di buat
Segment jaringanA, terdiridari
·         PC 1 : IP Address       192.168.1.1
Subnet mask    255.255.255.128
·         PC 2 : IP Address       192.168.1.2
Subnet mask    255.255.255.128
·         PC 3 : IP Address       192.168.1.3
Subnet mask    255.255.255.128
·         PC 4 : IP Address       192.168.1.4
Subnet mask    255.255.255.128
·         PC 5 : IP Address       192.168.1.5
Subnet mask    255.255.255.128
·         PC 6 : IP Address       192.168.1.6
Subnet mask    255.255.255.128
Segment jaringan B, terdiridari
·         PC 7 : IP Address       192.168.1.131
Subnet mask    255.255.255.128
·         PC 8 : IP Address       192.168.1.132
Subnet mask    255.255.255.128
·         PC 9 : IP Address       192.168.1.133
Subnet mask    255.255.255.128
·         PC 10 : IP Address     192.168.1.134
Subnet mask    255.255.255.128
·         PC 11 : IP Address     192.168.1.135
Subnet mask    255.255.255.128
·         PC 12 : IP Address     192.168.1.136
Subnet mask    255.255.255.128
Melakukan uji koneksi kemasing – masing PC dengan menggunakan command ping,
Ujikoneksi (ping)
Respon
Dari
ke
192.168.1.2
192.168.1.1
Reply from
192.168.1.2
192.168.1.3
Reply from
192.168.1.2
192.168.1.5
Reply from
192.168.1.2
192.168.1.131
Request time out
192.168.1.2
192.168.1.132
Request time out
192.168.1.2
192.168.1.136
Request time out
Kesimpulan percobaan 2
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan hanya beberapa  PC dengan IP dalam satu kelompok saja yang terhubung dan berada pada satu jaringan sehingga dapat dilakukan komunikasi data.

v           Percobaan 3

Melakukan perubahan konfigurasi terhadap jaringan yang telah dibuat, semua PC tetap tersambung seperti pada percobaan 2
·         PC 1 : IP Address       192.92.122.1
Subnet mask    255.255.0.0
·         PC 2 : IP Address       192.92.122.2
Subnet mask    255.255.0.0
·         PC 3 : IP Address       192.92.122.3
Subnet mask    255.255.0.0
·         PC 4 : IP Address       192.92.122.4
Subnet mask    255.255.255.0
·         PC 5 : IP Address       192.92.122.5
Subnet mask    255.255.255.0
·         PC 6 : IP Address       192.92.122.6
Subnet mask    255.255.255.0
·         PC 7 : IP Address       132.92.123.1
Subnet mask    255.255.0.0
·         PC 8 : IP Address       132.92.123.2
Subnet mask    255.255.0.0
·         PC 9 : IP Address       132.92.123.3
Subnet mask    255.255.0.0
·         PC 10 : IP Address     132.92.123.4
Subnet mask    255.255.255.0
·         PC 11 : IP Address     132.92.123.5
Subnet mask    255.255.255.0
·         PC 12 : IP Address     132.92.123.6
Subnet mask    255.255.255.0
Melakukan test koneksi kemasing – masing PC dengan menggunakan command Ping, mengisi table
Ujikoneksi (ping)
Respon
Dari
Ke
132.92.123. 2
132.92.123.1
Request time out
132.92.123. 2
132.92.123.2
Reply from
132.92.123. 2
132.92.123.3
Request time out
132.92.123. 2
192.92.122.4
Reply from
132.92.123. 2
192.92.122.5
Request time out

Kesimpulan
Dari hasil percobaan 3 dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan ping ke setiap IP addres hanya ada dua kemungkinan “Reply from” yaitu pada setiap ujung IP addres yang sama / sesame genap atau sama ganjil. Tapi bukan itu sebenarnya yang terjadi, karena semakin banyak sub jaringan maka akan memperkecil host jaringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar